Senin, 17 November 2014

Resensi Buku



Judul                : Kimia Dasar
Penulis             : Hardjono sastrohomidjojo
Penerbit           : Gajah Mada University Press
Tahun terbit      : 2005
Tempat terbit    : Yogyakarta
Cetakan           : kedua
Ukuran             : 20,5cm, 14,5cm, 1,5cm
Halaman           : 10a + 323 halaman
           
            Buku kimia dasar merupakan buku nonfiksi yang membahas tentang dasar-dasar ilmu kimia. Buku ini diperuntukkan tidak hanya bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan kimia FMIPA namun dapat digunakan untuk mahasiswa yang memperoleh mata kuliah kimia dasar seperti fakultas farmasi, biologi, kedokteran dan sebagainya.
            Buku ini membahas secara lengkap tentang pengetahuan dasar kimia yaitu : perkembangan teori atom, teori orbital, molekul, stoikiometri, gas, cairan dan perubahan keadaan, kinetika kimia, keseimbangan kimia, keseimbangan larutan berair, termodinamika, larutan, reaksi-reaksi larutan, titrasi dan kurva PH,  dan elektrolisis. Selain itu, isi buku kimia dasar ini juga memuat tentang  pengertian dasar baik organik, anorganik maupun kimia fisika yang menjadi landasan untuk mempelajari ilmu kimia lebih lanjut.di samping itu buku kimia dasar ini memberikan wawasan yang luas disertai contoh-contoh soal yang dapat dikembangkan, misalnya untuk mempelajari biokimia, kimia organik lanjut, dan sebagainya.
            Buku ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya materi yang disajikan bukan hanya teori tetapi juga berupa gambar, grafik, dan tabel sehingga dapat mempermudah pembaca untuk memahami materinya.  Bahasa yang digunakan pada penulisan telah sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Selain itu, buku ini juga didukung dengan tampilan tata letak yang tersusun secara rapi, desain sampul yang menarik dan kualitas kertas buku yang baik.
            Pada buku ini, disamping memiliki keunggulan juga terdapat kekurangan didalamnya yakni, tidak adanya indeks yang merupakan kumpulan istilah penting yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah yang disajikan secara alfabetis dan juga tidak memiliki glosarium yang disajikan kepada pembaca untuk memahami istilah-istilah yang disusun secara alfabetis beserta penjelasannya. Selain itu, gambar yang disajikan pada buku ini tidak berwarna yang menyebabkan pembaca sulit untuk memahami materi yang terdapat pada buku tersebut.     
            Secara keseluruhan buku ini sudah baik sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dalam mempelajari dan memahaminya. Oleh karena itu, buku ini sangat penting dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa di perkuliahan.

Minggu, 09 November 2014

Keterampilan Menulis



A.   Pengertian Keterampilan Menulis
     Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Sedangkan menurut Byrne (Haryadi dan Zamzani, 1996: 77) keterampilan menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
         Menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2008:1.3), menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang  membaca dapat  memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
B.   Fungsi Menulis
        Menulis memiliki banyak fungsi. Seperti yang diungkapkan oleh D’Angelo dalam Tarigan, (2008), pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena para pelajar akan merasa mudah dan nyaman dalam berpikir secara kritis. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian yang hanya dalam proses menulis yang aktual.
C.   Tujuan Menulis
        Pada dasarnya tujuan menulis adalah sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulisan. Setiap jenis tulisan tentunya memiliki tujuan. Tujuan-tujuan tersebut tentunya sangat beraneka ragam. Tarigan (2008: 24) membagi tujuan menulis dilihat dari penulisnya yang belum berpengalaman sebagai berikut:
1). Memberitahukan atau mengajar
2). Meyakinkan atau mendesak
3). Menghibur atau menyenangkan
4). Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.
        Sedangkan Hugo Hartig (dalam Tarigan 2008:26), membagi tujuan menulis menjadi tujuh bagian sebagai berikut:
a.                 Assigment purpose (Tujuan Penugasan)
      Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
b.     Altruistic purpose (Tujuan Altruistik)
      Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan. Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin mendorong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya.
c.      Persuasive purpose (Tujuan Persuasif)
      Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan oleh seorang penulis.
d.     Informational purpose (Tujuan Informasional, Tujuan Penerangan)
      Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca.
e.      Self-expressive purpose (Tujuan Pernyataan Diri)
      Tulisan yang bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri seorang pengarang kepada pembaca.
f.       Creative purpose (Tujuan Kreatif)
      Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi “keinginan kreatif’’ disini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai kesenian.
g.     Problem solving purpose (Tujuan Pemecahan Masalah)
      Penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
D.   Manfaat Menulis
        Manfaat menulis menurut Sabarti Akhadiah (dalam Kartimi 2006: 5) sebagai berikut:
1)    Mengetahui potensi diri dengan dan kemampuan serta pengetahuan kita tentang topik yang dipilih.
2)    Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, dan membandingkan fakta-fakta yang tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.
3)    Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis dapat memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
4)    Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, setiap permasalahan yang semula samar-samar akan menjadi lebih jelas.
5)    Melalui tulisan, kita dapat menjadi peninjau dan penilaian gagasan kita secara obyektif. 
6)    Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkrit.
7)    Dengan menulis, kita menjadi aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah. Bukan hanya sekedar penerima informasi yang pasif.
8)    Membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.
E.   Ragam Menulis
          Ragam tulisan dapat didasarkan pada isi tulisan, isi tulisan mempengaruhi jenis informasi, pengorganisasian dan tata sajian tulisan. Berdasarkan ragam tersebut tata tulisan dibedakan menjadi empat : deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi (Syafi’ie,1990: 151) Sedangkan menurut Keraf(1989: 6) ragam tulisan didasarkan pada tujuan umum, berdasarkan hal tersebut menulis dapat dibedakan menjadi lima : Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, persuasi.
1.             Deskripsi
         Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan sesuatuhal. Dari segi istilah,deskrpsi adalah suatu bentuk karangan yanng melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,mendengar,mencim dan merasakan) apa yang dilikiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.
2.            Eksposisi (paparan)
         Eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka.dapat pula diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu ,mengupas,menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
3.            Argumentasi (bahasan)
         Yang dimaksud dengan tulisan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.Karangan ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak sesuatu pendapat, pendirian , gagasan.
4.            Narasi (kisahan)
         Narasi atau naratif adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis) dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
5.            Persuasi
         Tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain dalam persuasi selain logika perasaan juga memegang peranan penting.
F.    Jenis-Jenis Tulisan
a.     Surat
          Kata ‘surat’ berarti kertas yang ditulis atau dengan kata lain surat adalah kertas yang berisi tulisan. Jika kita berbicara tentang tulisan maka kaitannya adalah dengan bahasa. Bahasa pada hakikatnya adalah alat komunikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang membuat atau menulis surat dengan tujuan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain. Secara garis besar surat dapat dikelompokkan menjadi surat pribadi, surat dinas, dan surat yang dibuat untuk kepentingan sosial.
b.     Pengumuman dan Iklan
          Iklan setidaknya memiliki dua pengertian. Pertama, iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Kedua, iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, di pasang di media massa, seperti di surat kabar dan majalah, atau di tempat-tempat umum. 
          Elemen-elemen yang terdapat dalam iklan, menurut Freud  D. White, terdiri atas tiga hal yang berfungsi saling menguatkan, yakni tema, ilustrasi, serta naskah dan logo. Terdapat beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi agar sebuah iklan dapat menarik pembaca atau calon konsumen yaitu berbentuk pemberitahuan tentang barang dan jasa; menggunakan metode yang dapat memotivasi; dipasang pada media yang sesuai; menggunakan bahasa yang persuasif dan ilustrasi yang menarik.
c.      Naskah
          Kata naskah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai (1) karangan yang masih ditulis tangan; (2) karangan seseorang yang belum diterbitkan; (3) bahan-bahan berita yang siap untuk diset; (4) rancangan.
Naskah dapat berupa karya sastra yang masih dalam tulisan tangan, dalam hal ini adalah karya-karya sastra lama. Selain pada sastra lama, digunakan pula istilah naskah pada satu genre sastra yaitu drama. Naskah drama digunakan sebagai bahan latihan sebuah kelompok teater. Sejenis dengan naskah drama terdapat naskah film, sinetron, dan televisi yang fungsinya sama dengan naskah drama.
          Pengertian lain mengatakan bahwa naskah adalah karangan yang belum diterbitkan. Contoh untuk memahami definisi ini adalah bahan sebuah buku yang masih dalam proses untuk diterbitkan. Artinya, bahan buku tersebut masih ditelaah, diedit atau disunting. Bahan buku yang masih dalam proses ini (pengolahan) disebut juga naskah. 
          Jenis naskah yang lain adalah naskah berita. Naskah berita berisi informasi yang akan disusun menjadi berita yang akan diterbitkan di surat kabar. Masih berkaitan dengan informasi yang ditulis dan bertujuan untuk diberitahukan kepada khalayak, baik secara tertulis yang berupa selebaran, maupun secara lisan yang berupa ceramah atau pidato juga disebut sebagai naskah. Jenis naskah seperti ini disebut sebagai naskah pengumuman dan naskah pidato.
d.     Karangan
          Karangan Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analitis. Sebagai sebuah tulisan ilmiah, karangan ini memiliki ciri-ciri yang harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif), bersifat metodis dan sistematis, dan dalam pembahasannya menggunakan ragam bahasa ilmiah.
          Sementara itu, yang dimaksud karangan semi-ilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang kadang-kadang subjektif. Atas dasar dua pengertian tersebut (ilmiah dan semi-ilmiah), maka yang disebut karangan nonilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada aturan yang baku. Beberapa contoh yang dapat disebut untuk memenuhi kriteria karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerita pendek, cerita bersambung, novel, roman, puisi, dan naskah drama.