Senin, 03 November 2014

Keterampilan Membaca



A.      Pengertian Membaca
 Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyadian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyadian. Membaca pun dapat  pula diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan orang lain.
  Tampubulon (1993) menjelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf–huruf. Sedangkan menurut Poerwodarminto (1976) membaca yaitu melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Menurut Tarigan, membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan (1983).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian  membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Proses pengucapan tulisan dapat dilakukan secara sempurna maupun tidak sempurna.
Pentingnya kemampuan  dan keterampilan membaca pada setiap orang di ungkapkan oleh Burn Roll Dan ross (1996:5) dalam (Khalik 2002:22) bahwa kemampuan membaca merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai oleh masyarakat yang ingin maju. Anak  yang tidak mampu  membaca  akan mengalami  kesulitan dalam belajar, sebaliknya anak yang memiliki  kemampuan  membaca  yang lebih baik akan  lebih  mampu menyesuaikan perkemabaga dalam  berbagai bidang dalam kehidupan mereka.

B.     Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi yang mencakup isi dan memahami makna bacaan. Beberapa tujuan yang penting dalam membaca, yaitu :
a)    Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
b)   Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
c)    Memabaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita.
d)   Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi.
e)    Membaca untuk mengelompokkan atau membaca untuk mengklasifikasi.
f)    Membaca untuk menilai, membaca mengevaluasi.
g)   Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangankan.

C.    Tingkat Keterampilan Membaca
Dilihat dari tingkat pembacaan seseorang, tingkat keterampilan membaca dapat dibedakan menjadi :
·         Tingkat keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills).
Keterampilan ini meliputi aspek :
a.       Pengenalan bentuk huruf.
b.      Pengenalan unsur – unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat, dan lain – lain).
c.       Pengenalan korespondensi antara bentuk huruf dan bunyi.
·         Tingkat keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills).
Keterampilan ini meliputi :
a.       Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal. retorika).
b.      Memahami signifikasi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c.       Evaluasi, isi, dan bentuk.

D.    Aspek-aspek membaca
      Terdapat dua aspek yang penting dalam membaca, yaitu :
1.    Bersifat mekanis (berada pada urutan yang lebih rendah) aspek ini mencakup :
a)    Pengenalan bentuk huruf
b)   Pengenalan unsure-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain)
c)    Pengenalan hubungan/korespondensasi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis)
d)   Kecepatan membaca ke taraf lambat
2.   Bersifat pemahaman (berada pada urutan yang lebih tinggi) aspek ini mencakup :
a)    Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal )
b)   Memahami signifikansi
c)    Evaluasi atau penilaian
d)   Kecepatan membaca atau fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan

E.       Jenis – jenis Membaca
     Berikut ini adalah jenis – jenis membaca, yaitu :
1.      Membaca permulaan (kelas rendah)
Membaca permulaan adalah membaca dengan tujuan mampu melafalkan huruf dengan benar (tujuan utama) sedangkan memperoleh informasi merupakan tujuan kedua.
Membaca permulaan di berikan pada kelas I dan II SD, sedangkan membaca teknik diberikan pada kelas III sampai kelas VI SD.
Sasaran membaca permulaan:
1)      Siswa dapat melafalkan huruf – huruf yang terbentuk dalam susunan kata, frasa, atau kalimat dengan lancar.
2)      Siswa dapat menggunakan tanda baca secara benar dalam membaca.
3)      Siswa dapat membaca dengan kecepatan yang konstan, dapat berkonsentrasi, memiliki volume suara yang jelas.
4)      Siswa dapat memahami isinya.
5)      Menguasai tanda baca.
2.      Membaca lanjut (kelas tinggi)
Membaca lanjut adalah ketrampilan membaca yang baru dapat di lakukan bila si pembaca telah dapat membaca teknik atau membaca permulaan sebab membaca teknik menjadi dasar membaca lanjut.
Sasaran membaca lanjut:
1)      Pembaca memahami isi bacaan.
2)      Pembaca dapat membaca cepat dengan kecepatan tinggi.
3)      Pembaca dapat membaca tanpa suara, tanpa menggerakkan bibir, tanpa alat bantu jari atau pensil, tanpa mengeja dalam hati.
► Pengajaran membaca lanjut meliputi:
a.       Membaca dalam hati
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca dalam hati:
1)      Bacaan dilaksanakan tanpa komat-kamit.
2)      Bacaan dilaksanakan tanpa menggerakkan kapala.
3)      Jangan memikirkan bacaan terlalu lama.
4)      Pemahaman isi bacaan dilakukan dalam hati
5)      Pembaca berkonsentrasi penuh.
b.      Membaca bahasa
Tujuan membaca bahasa adalah agar para siswa semakin bertambah pengetahuannya tentang seluk-beluk bahasa Indonesia.
Tujuan tersebut dapat diperinci menjadi :
1)      Bertambah wawasan tentang bahasa Indonesia.
2)      Pengetahuan yang menyangkut kata bentukan (morfologi).
3)      Pengetahuan yang menyangkut kalimat bahasa Indonesia.
4)      Pengetahuan yang menyangkut tata tulis bahasa Indonesia.
5)      Dapat menganalisis bahasa Indonesia.
c.       Membaca pustaka
Membaca pustaka adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan maksud untuk memperkaya siswa tentang pengetahuan yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran disekolah.
d.      Membaca cepat
Tujuannya adalah agar siswa dalam waktu relatif singkat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara cepat dan cermat.
Hal – hal yang menghambat kegiatan membaca cepat antara lain :
1)      Membaca dengan vokalisasi.
2)      Membaca semi vokalisasi.
3)      Membaca dengan menggunakan alat.
4)      Membaca dengan mulut yang bergerak.
5)      Membaca dengan menggerakkan kepala.
6)      Membaca kata demi kata.
7)      Membaca regresif.
e.       Membaca indah
Membaca indah atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional. Tujuan membaca indah adalah memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama, intonasi, dan gerak-garik mimik, serta gerakan badan. Bahan membaca indah adalah karya satra, dapat berupa puisi, prosa dan drama.
Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca terbagi menjadi dua, yaitu :
1.    Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang. Membaca nyaring  yang baik  yaitu dengan cara sang pembaca haruslah  menguasai keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tanggap) sehingga dapat mengenal atau memahami kata-kata dengan cepat dan tepat.  Dan juga harus dapat mengelompokkan  kata-kata dengan baik dan lancar agar jelas maknanya bagi para pendengar.  
2.    Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan yang hanya mempergunakan ingatan visual, yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi. Harus disadari benar bahwa keterampilan membaca dalam hati merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan. Bila seseorang dapat membentuk konsep-konsep serta sikap pribadi, hal tersebut berarti telah memperluas kesatuan-kesatuan dalam berpikir. Dalam garis besar membaca dalam hati dapat dibagi atas :
a)    Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat sehingga dengan demikian membaca secara efesien dapat terlaksana.
Membaca ekstensif ini meliputi pula :
1)        Membaca survei (meneliti terlebih dahulu apa yang akan dipilah).
2)        Membaca sekilas (sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta memndapatkan informasi).
3)        Membaca dangkal (bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifatluaran, yangtidak mendalam dari suatu bahan bacaan).
b)   Membaca Intensif
Membaca intesif adalah studi saksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas tehadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.

F.     Daya Baca
Daya baca adalah kemampuan seseorang  untuk bisa membaca apa yang tersirat dan tersurat. Membaca bukan hanya membaca aksara tetapi mampu memaknai dan mengerti setiap kata itu dengan baik. Sehingga kata itu tidak lagi dipandang lewat satu sisi pandang tertentu saja mengingat kata sifatnya sangatlah ambigu. Diperlukan sekali pola pikir dan cara pandang yang objektif dan kejiwaan yang sehat untuk bisa memiliki daya baca yang memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar