A.
Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyadian kembali dan
pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan
penyadian. Membaca pun dapat pula
diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan
diri kita sendiri dan orang lain.
Tampubulon (1993)
menjelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental
untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses
pengenalan huruf–huruf. Sedangkan
menurut Poerwodarminto (1976) membaca yaitu melihat sambil melisankan
suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Menurut Tarigan,
membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan
(1983).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian membaca adalah
proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Proses pengucapan tulisan
dapat dilakukan secara sempurna maupun tidak sempurna.
Pentingnya kemampuan dan keterampilan membaca pada setiap orang di
ungkapkan oleh Burn Roll Dan ross (1996:5) dalam (Khalik 2002:22) bahwa
kemampuan membaca merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai oleh masyarakat yang
ingin maju. Anak yang tidak mampu membaca
akan mengalami kesulitan dalam
belajar, sebaliknya anak yang memiliki
kemampuan membaca yang lebih baik akan lebih
mampu menyesuaikan perkemabaga dalam
berbagai bidang dalam kehidupan mereka.
B.
Tujuan
Membaca
Tujuan
utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi yang
mencakup isi dan memahami makna bacaan. Beberapa tujuan yang penting dalam
membaca, yaitu :
a) Membaca
untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
b) Membaca
untuk memperoleh ide-ide utama.
c) Memabaca
untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita.
d) Membaca
untuk menyimpulkan atau membaca inferensi.
e) Membaca
untuk mengelompokkan atau membaca untuk mengklasifikasi.
f) Membaca
untuk menilai, membaca mengevaluasi.
g) Membaca
untuk memperbandingkan atau mempertentangankan.
C.
Tingkat Keterampilan Membaca
Dilihat dari tingkat pembacaan seseorang, tingkat keterampilan membaca
dapat dibedakan menjadi :
·
Tingkat keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills).
Keterampilan ini meliputi aspek :
a.
Pengenalan bentuk huruf.
b.
Pengenalan unsur – unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa,
kalimat, dan lain – lain).
c.
Pengenalan korespondensi antara bentuk huruf dan bunyi.
·
Tingkat keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension
skills).
Keterampilan ini meliputi :
a.
Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal. retorika).
b.
Memahami signifikasi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c.
Evaluasi, isi, dan bentuk.
D. Aspek-aspek
membaca
Terdapat dua aspek yang penting dalam
membaca, yaitu :
1. Bersifat
mekanis (berada pada urutan yang lebih rendah) aspek ini mencakup :
a) Pengenalan
bentuk huruf
b) Pengenalan
unsure-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan
lain-lain)
c) Pengenalan
hubungan/korespondensasi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan
tertulis)
d) Kecepatan
membaca ke taraf lambat
2. Bersifat
pemahaman (berada pada urutan yang lebih tinggi) aspek ini mencakup :
a) Memahami
pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal )
b) Memahami
signifikansi
c) Evaluasi
atau penilaian
d) Kecepatan
membaca atau fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan
E.
Jenis – jenis Membaca
Berikut ini adalah jenis – jenis membaca, yaitu :
1.
Membaca permulaan (kelas rendah)
Membaca permulaan adalah membaca
dengan tujuan mampu melafalkan huruf dengan benar (tujuan utama) sedangkan
memperoleh informasi merupakan tujuan kedua.
Membaca permulaan di berikan pada
kelas I dan II SD, sedangkan membaca teknik diberikan pada kelas III sampai
kelas VI SD.
Sasaran membaca permulaan:
1)
Siswa dapat melafalkan huruf – huruf yang terbentuk dalam susunan kata,
frasa, atau kalimat dengan lancar.
2)
Siswa dapat menggunakan tanda baca secara benar dalam membaca.
3)
Siswa dapat membaca dengan kecepatan yang konstan, dapat berkonsentrasi,
memiliki volume suara yang jelas.
4)
Siswa dapat memahami isinya.
5)
Menguasai tanda baca.
2.
Membaca lanjut (kelas tinggi)
Membaca lanjut adalah ketrampilan membaca yang baru dapat di lakukan bila
si pembaca telah dapat membaca teknik atau membaca permulaan sebab membaca
teknik menjadi dasar membaca lanjut.
Sasaran membaca lanjut:
1)
Pembaca memahami isi bacaan.
2)
Pembaca dapat membaca cepat dengan kecepatan tinggi.
3)
Pembaca dapat membaca tanpa suara, tanpa menggerakkan bibir, tanpa alat
bantu jari atau pensil, tanpa mengeja dalam hati.
► Pengajaran membaca lanjut meliputi:
a.
Membaca dalam hati
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam membaca dalam hati:
1)
Bacaan dilaksanakan tanpa
komat-kamit.
2)
Bacaan dilaksanakan tanpa
menggerakkan kapala.
3)
Jangan memikirkan bacaan terlalu
lama.
4)
Pemahaman isi bacaan dilakukan dalam hati
5)
Pembaca berkonsentrasi penuh.
b.
Membaca bahasa
Tujuan membaca bahasa adalah agar para siswa semakin bertambah
pengetahuannya tentang
seluk-beluk bahasa Indonesia.
Tujuan tersebut dapat diperinci menjadi :
1)
Bertambah wawasan tentang bahasa Indonesia.
2)
Pengetahuan yang menyangkut kata bentukan (morfologi).
3)
Pengetahuan yang menyangkut kalimat bahasa Indonesia.
4)
Pengetahuan yang menyangkut tata tulis bahasa Indonesia.
5)
Dapat menganalisis bahasa Indonesia.
c.
Membaca pustaka
Membaca pustaka adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan maksud untuk
memperkaya siswa tentang pengetahuan yang berkaitan dengan materi-materi
pelajaran disekolah.
d.
Membaca cepat
Tujuannya adalah agar siswa dalam waktu relatif singkat dapat membaca
secara lancar dan dapat memahami isinya secara cepat dan cermat.
Hal – hal yang menghambat kegiatan membaca cepat antara lain :
1)
Membaca dengan vokalisasi.
2)
Membaca semi vokalisasi.
3)
Membaca dengan menggunakan alat.
4)
Membaca dengan mulut yang bergerak.
5)
Membaca dengan menggerakkan kepala.
6)
Membaca kata demi kata.
7)
Membaca regresif.
e.
Membaca indah
Membaca indah atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional.
Tujuan membaca indah adalah memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama,
intonasi, dan gerak-garik mimik, serta gerakan badan. Bahan membaca indah
adalah karya satra, dapat berupa puisi, prosa dan drama.
Ditinjau
dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca terbagi
menjadi dua, yaitu :
1.
Membaca
nyaring
Membaca nyaring adalah
suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun
pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta
memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang. Membaca
nyaring yang baik yaitu dengan cara sang pembaca haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi
(penglihatan dan daya tanggap) sehingga dapat mengenal atau memahami kata-kata
dengan cepat dan tepat. Dan juga harus
dapat mengelompokkan kata-kata dengan
baik dan lancar agar jelas maknanya bagi para pendengar.
2.
Membaca
dalam hati
Membaca dalam hati
adalah suatu kegiatan yang hanya mempergunakan ingatan visual, yang melibatkan
pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati adalah untuk
memperoleh informasi. Harus disadari benar bahwa keterampilan membaca dalam
hati merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan. Bila seseorang dapat
membentuk konsep-konsep serta sikap pribadi, hal tersebut berarti telah
memperluas kesatuan-kesatuan dalam berpikir. Dalam garis besar membaca dalam
hati dapat dibagi atas :
a) Membaca
Ekstensif
Membaca ekstensif
berarti membaca secara luas. Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif
adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat sehingga dengan
demikian membaca secara efesien dapat terlaksana.
Membaca ekstensif ini
meliputi pula :
1)
Membaca survei
(meneliti terlebih dahulu apa yang akan dipilah).
2)
Membaca sekilas
(sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan
bahan tertulis untuk mencari serta memndapatkan informasi).
3)
Membaca dangkal
(bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifatluaran,
yangtidak mendalam dari suatu bahan bacaan).
b) Membaca
Intensif
Membaca intesif adalah
studi saksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di
dalam kelas tehadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman
setiap hari.
F.
Daya Baca
Daya baca adalah kemampuan seseorang untuk bisa
membaca apa yang tersirat dan tersurat. Membaca bukan hanya membaca aksara
tetapi mampu memaknai dan mengerti setiap kata itu dengan baik. Sehingga kata
itu tidak lagi dipandang lewat satu sisi pandang tertentu saja mengingat kata
sifatnya sangatlah ambigu. Diperlukan sekali pola pikir dan cara pandang yang objektif dan
kejiwaan yang sehat untuk bisa memiliki daya baca yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar